Rabu, 17 Oktober 2012

Sifat Cairan

Tekanan Uap


     Berdasarkan sifatnya cairan memiliki energi kinetik yang tidak seragam tetapi bervariasi. Beberapa molekul yang energi kinetiknya lebih besar dari energi kinetik rata-rata dapat lepas dari gaya tarik antarmolekul dan menguap. Kondisi ini dapat dilihat pada cairan dalam wadah terbuka, dimana cairan perlahan menguap sehingga akhirnya habis dan cairan dalam wadah tertutup, molekul cairan kehilangan energinya dengan tumbukan dan energi kinetik molekul menjadi rendah sehingga molekul tertarik dengan gaya antarmolekul pada permukaan cairan dan kembali masuk ke cairan. Akhirnya, jumlah molekul yang menguap dari permukaan cairan dan jumlah molekul uap yang kembali ke cairan menjadi sama, mencapai kestimbangan dinamik. Keadaan ini disebut kesetimbangan uap-cair.

Titik Didih

     Tekanan uap cairan meningkat dengan kenaikan suhu dan gelembung akan terbentuk dalam cairannya. kondisi ini biasa kita sebut dengan 'mendidih', temperatur saat mendidih ini disebut dengan titik didih. titik didih pada tekanan 1 atm disebut Titik didih normal (Gambar 7.4). perubahan titik didih terjadi Bila tekanan lebih tinggi dari 1 atm, titik didih akan lebih tinggi dari titik didih normal dan sebaliknya. Energi yang diperlukan untuk mengubah cairan menjadi gas pada STP12 (0°C, 1 atm) disebut dengan kalor penguapan. Bila gas mengembun menjadi cairan, sejumlah sama kalor akan dilepaskan. Kalor ini disebut dengan kalor kondensasi.
     
     Titik didih ditentukan oleh massa molekul dan kepolaran molekul. Jika jenis gugus fungsional polar yang sama, semakin besar massa molekulnya, semakin tinggi titik didihnya. Disamping itu, untuk massa molekul rendah dan molekul dengan kepolaran besar akan mengalami gaya intermolekul yang kuat yang mengakibatkan titik didihnya lebih tinggi.

Titik didih beberapa senyawa organik.
senyawaTd (°C)senyawaTd (°C)
pentana C5H1236,11butanol C4H9OH108
heksana C6H1468,74dietil eter C2H5OC2H534,5
oktana C8H718125,7metil propil eterpropileter
(CH3OC3H7)
39

Distalasi

     Yaitu proses penguapan cairan dan mengkondensasikan uapnya di wadah lain dengan pendinginan. Metoda ini paling sering digunakan untuk memurnikan cairan. Asal mula teknik distilasi dapat dirunut dari zaman alkemi. Campuran cairan dapat dipisahkan menjadi cairan komponennya menggunakan perbedaan titik didihnya. Teknik ini disebut sebagai distilasi fraksional

Titik Beku
     Yakni suhu saat bahan berubah dari keadaan padat ke keadaan cair. Bila temperatur cairan diturunkan, energi kinetik molekul juga akan menurun, dan tekanan uapnya pun juga akan menurun. Mengakibatkan gaya antarmolekulnya menjadi dominan, gerak translasi randomnya akan menjadi lebih perlahan sehingga viskositas cairan menjadi semakin bertambah besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar