Minggu, 15 Desember 2013

Kandungan Limbah Tepung Aren

Sekilas mengenai tanaman Aren

Tanaman aren adalah tanaman serbaguna kedua setelah kelapa. Ciri-ciri tanaman ini adalah tinggi batangnya mencapai 25m, berdiameter 65cm dan diselimuti oleh serabut-serabut hitam, yang biasa disebut dengan serabut ijuk. Bentuk daun aren yaitu menyirip dengan panjang 5m, panjang tangkai daun 1,5 m dan berwarna hijau gelap. Sistem reproduksi. Sistel reproduksi tanaman ini Berumah satu, bunga-bunga jantan terpisah dari bunga-bunga betina dalam tongkol yang berbeda yang muncul di ketiak daun.

Beberapa kegunaan tanaman aren adalah dibuat menjadi gula aren, dimanfaatkan buahnya sebagai bahan makanan atau yang lebih dikenal dengan kolang kaling dan sebagian orang juga memanfaatkan sari pati aren untuk dibuat menjadi tepung aren. Selain itu, sebagai obat tradisional yaitu dengan memanfaatkan bagian akarnya dan serabut yang dihasilkan pada bagian batang bisa dibuat menjadi sapu ijuk, bahan untuk atap rumah atau sikat.

Penelitian Kataristik Dasar Limbah Industri Tepung Aren
( Studi oleh :  Mayrina Firdayati, Marisa Handajani )

Penelitian ini dilakukan dengan menganalisa sampel limbah air sumur, limbah cair dan limbah padat.

Hasil Analisis Air Sumur

Yaitu diperoleh bahwa iar sumur mengandung beberapa parameter yang melebihi baku mutu, yakni : Fe, Amoniak (NH3-N), minyak dan lemak, BOD serta COD. Diduga kandungan amoniak, minyak dan lemak, materi organik berasal dari kontaminasi air baku dengan bahan baku proses produksi.

Hasil Analisis Limbah Cair

Yaitu menunjukkan bahwa limbah cair mengandung beberapa parameter melebihi baku mutu golongan II, yakni total zat padat tersuspensi, amoniak bebas, dan materi organik (BOD dan COD). Di dalam limbah cair ditemukan pula bakteri golongan coliform dan fecal coliform.

Selain itu air limbah mempunyai tingkat keasaman yang relatif tinggi (4,28). Derajat keasaman ini timbul akibat degradasi materi organik yang terkandung dalam bak pencucian dan bak pengendap.

Hasil Analisis limbah Padat
Tujuan dari industri aren adalah mengambil pati yang kemudian diolah menjadi tepung aren. Dari perbandingan hasil analisis dari bahan baku industri berupa hasil parutan batang, kemudian pengendapan pati yang pertama dan limbah ampas menunjukkan bahwa proses produksi utamanya mengurangi C-organik saja, dalam hal ini diduga pati, itupun hanya sekitar 10%.

Analisis terhadap parameter lain juga menunjukkan pengurangan nitrogen, amoniak, dan magnesium. Sementara parameter seperti total fosfat, kalium, dan fosfor tidak terpengaruh terhadap proses industri tepung aren ini. Karena itulah kandungan P dan K limbah padat dalam bentuk ampas masih tinggi.

Dampak Limbah

Apabila limbah cair industri ini dibuang ke lingkungan tanpa pengolahan terlebih dahulu maka air limbah akan berubah warna menjadi coklat kehitaman dan berbau busuk.

Air limbah dapat meresap ke dalam sumur maupun mengalir ke badan air (sungai) di sekitar tempat tersebut. Sebagai akibatnya sumur dan sungai tersebut akan mengalami penurunan kualitas dan tidak layak digunakan sebagai sumber air bersih.

Limbah padat yang tidak ditangani dengan baik, berpotensi menimbulkan masalah bagi komunitas sekitarnya.

Usulan pemecahan masalah

Limbah padat yang masih mengandung pati dan dalam keadaan lembab, diketahui kadang ditumbuhi beberapa jenis jamur, sehingga dalam tiga tahun terakhir, limbah tersebut diambil oleh sebuah perusahaan jamur. Ini cukup mengurangi namun belum mampu menyerap limbah padat yang ada.


Sumber :

  1. http://id.wikipedia.org/wiki/Aren
  2. http://gulasemutaren.blogspot.com/2008/10/pohon-aren-dan-manfaatnya.html
  3. Jurnal Infranstruktur dan Lingakungan Binaan, 2005. Studi Karakteristik Dasar Limbah Industri Tepung Aren. Institut Teknologi Bandung.
  4. Teknologi Tepat Guna Agroindustri Kecil Sumatera Barat, Hasbullah, Dewan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Industri Sumatera Barat, 2001. Tentang Pengolahan Tepung Aren.
  5. http://arenindonesia.wordpress.com/produk-aren/tepung-aren/

Selasa, 10 Desember 2013

Konstruksi Hijau

            Pada kondisi lingkungan saat ini, kita dapat amati dimana telah terjadi ketidak-harmonisan antara alam dengan makhluk hidup. Manusia gencar mengembangkan pembangunan di segala sektor untuk memenuhi kepentingan hidupnya tanpa mementingkan keseimbangan alam. Akibatnya, terjadi pencemaran lingkungan dan peristiwa lain seperti naiknya permukaan air laut, banjir,  dan tanah longsor. Semua itu terjadi karna kegiatan manusia yang selalu memanfaatkan sumber daya alam tanpa memberikan timbal balik yang baik kepada alam. Contohnya kegiatan penebangan pohon, setelah melakukan penebangan, mereka tidak melakukan penanaman kembali pohon-pohon tersebut agar keseimbangan antara makhluk hidup dengan alam tetap terjaga. Di sektor industri, dari sekian banyak perusahaan industri di Indonesia, hanya sebagian saja yang benar-benar memperhatikan dampak limbah yang ditimbulkan terhadap lingkungan.Sisanya, masih banyak diantara mereka yang tidak menggunakan teknik pengolahan limbah yang baik. Industri-industri kecil atau rumahan, seperti industri pembuatan tahu, tempe dan oncom. Limbah dari industri ini langsung dialirkan ke sungai atau kali dekat Pabrik. 
            Saat ini sudah dikenalkan konsep pembangunan berkelanjutan atau sustainable development dalam rangka mengelola seluruh proyek konstruksi di bumi agar senantiasa terjaga keseimbangan antara alam dengan makhluk hidup. Sekilas mengenai konsep ini, pembangunan berkelanjutan mencakup tiga lingkup kebijakan yaitu pembangunan ekonomi, pembangunan sosial dan perlindungan lingkungan. Prinsip konsep ini adalah memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan sumber-sumber daya untuk kebutuhan generasi dimasa depan. Untuk sebagian orang, pembangunan berkelanjutan berkaitan erat dengan pertumbuhan ekonomi dan bagaimana mencari jalan untuk memajukan ekonomi dalam jangka panjang, tanpa menghabiskan modal alam. 
            Berangkat dari konsep ini, muncullah sebuah konsep konstruksi yang ramah lingkungan , kita menyebutnya dengan Green construction (konstruksi hijau) adalah sebuah gerakan berkelanjutan yang mencita-citakan terciptanya konstruksi dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan pemakaian produk konstruksi yang ramah lingkungan, efisien dalam pemakaian energi dan sumber daya, serta biaya yang rendah. Untuk mewujudkannya pada kegitan konstruksi ini harus menggunakan material yang ramah lingkungan dan segala aktivitas didalamnya pun juga harus kompeten dalam menjaga lingkungan. 

           
Pada akhirnya kegiatan konstruksi ini akan menghasilkan efisiensi dan efektivitas dari segi pemakaian energi, waktu dan biaya serta mendukung terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat. Hal ini tentunya akan menguntungkan stake-holder konstruksi tersebut maupun masyarakat lainnya. 
Berikut beberapa hal yang diharapkan dalam pengembangan konstruksi hijau :
  • Membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya Green Construction bagi dunia pembangunan di Indonesia, misalnya dengan menerbitkan iklan-iklan layanan masyarakat dan menyelenggarakan festival atau seminar untuk mendukung perkembangan konsep green construction.
  • Mengatur tata letak kota yang sesuai dengan konsep Green Construction yang berwawasan lingkungan, misalnya dengan memperbanyak taman yang berada ditengah kota atau memberi ruang untuk menanam tanaman hias atau pepohonan dipembatas jalan raya.
  • Membangun Green Construction dengan menggunakan material yang dapat di perbaharui, didaur ulang, dan digunakan kembali serta mendukung konsep efisiensi energi.
  • Memperhatikan teknik pengolahan limbah, usahakan limbah dapat dimanfaatkan kembali untuk dijadikan material bahan dasar.
  • Inovasi untuk mengembangkan green building terus dilakukan sebagai upaya untuk menghemat energi dan mengurangi masalah-masalah lingkungan.
  • Penggunaan teknologi-teknologi yang sesuai dan ramah lingkungan agar tidak merusak ekosistem sekitar. Misalnya teknologi Photovoltaic generation pada atap-atap bangunan, karna alat ini menggunakan panel surya untuk mengkonversi sinar matahari menjadi listrik.
Sumber-sumber : 

Energi Sel Surya

    Photovoltaic Technology adalah perkembangan teknologi dibidang pembangkit tenaga listrik dengan menggunakan panel surya untuk mengkonversi sinar matahari menjadi listrik. 
Aliran listrik yang dihasilkan photovoltaic adalah akibat dari bahan-bahan yang menunjukkan efek fotolistrik dimana mereka mampu menyerap foton dan melepas elektron. Nah, listrik didapat dari pelepasan elektron tersebut.

    Sel photovoltaic atau bisa disebut juga dengan sel surya, operasinya menggunakan bahan semi konduktor, seperti silikon. Pada sel photovoltaic, wafer semikonduktor dioperasikan untuk membentuk medan listrik, pada wafer ini terdapat dua sisi, satu sisi bermuatan positif dan sisi yang lain bermuatan negatif . Ketika sinar matahari mengenai sel, maka elektron dari atom yang ada pada material semi konduktor sel akan terlepas dan konduktor yang melekat pada kedua sisi tadi akan menghasilkan suatu rangkaian listrik yang selanjutnya dapat membentuk aliran listrik.  

    Sel photovoltaic merubah energi surya menjadi arus listrik DC. Arus listrik DC yang dihasilkan selanjutnya akan dialirkan melalui suatu inverter (pengatur tenaga) yang merubahnya menjadi arus listrik AC, dan juga dengan otomatis akan mengatur seluruh sistem. Listrik AC akan didistribusikan melalui suatu panel distribusi indoor yang akan mengalirkan listrik sesuai yang dibutuhkan peralatan listrik. 

    Selanjutnya sel-sel tadi akan digabungkan dan saling dihubungkan dalam satu frame (banyak : modul photovoltaic), selanjutnya modul-modul ini akan dihubungkan lagi membentuk rangkaian yang lebih besar, biasa disebut dengan array atau rangkaian alat seperti gabungan kaca-kaca yang bisa kita lihat pada Perusahaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya. 

    Arus yang dihasilkan bergantung pada berapa banyak foton (cahaya matahari) yang mengenai  modul. Semakin banyak modul fotovoltaic yang di operasikan maka aliran listrik yang dihasilkan pun akan lebih banyak. Aliran llistrik inilah yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan sehari-hari seperti menghidupkan lampu, menyalakan alat elektronik yang menggunakan listrik lainnya. 

    Mengenai perkembagannya di Jakarta, dari data 2011, pembangunan PLTS sudah mengalirkan listrik di 39 titik daerah di Ibu Kota. Penggunaanya antara lain untuk penerangan jalan umum dan memenuhi kebutuhan listrik masyarakat lainnya.  

    Dalam rangka mengembangkan teknik pembangkit listrik tenaga surya dengan teknologi photovolaicini, diperlukan suatu perhitungan dan pemikiran yang baik dan terarah, karena ini bukanlah teknologi yang sederhana. Masih perlu diadakan pembelajaran mengenai teknologi ini agar dapat efisien dalam hal sumber daya dan biayanya. Seperti kita ketahui untuk menciptakan peralatan ini, konsumen masih harus meng-import materialnya dari luar negeri dan secara tidak langsung kegiatan ini akan menambah daftar pengeluaran, selain itu karna harganya yang mahal, perlu perencanaan untuk investasi yang besar agar dapat mengembangkan teknologi ini. 


Sumber-sumber : 

Minggu, 27 Oktober 2013

Serba Serbi Ubi Jalar


Ubi jalar atau ketela rambat, dengan nama latin Ipomoea batatas L. adalah jenis tanaman budidaya yang mempunyai banyak manfaat untuk tubuh manusia. Pada tulisan kali ini saya akan membahas mengenai asal-usul, khasiat dan beberapa hasil olahan dengan bahan ubi jalar.

Asal usul Ubi Jalar

Terdapat beberapa pendapat mengenai daerah yang pertama kali ditumbuhi tanaman ini,

  • Para ahli botani dan pertanian, para ahli ini berpendapat bahwa ubi jalar berasal dari Selandia Baru, Polinesia, dan Amerika bagian tengah
  • Nikolai Ivanovich Vavilov, seorang ahli botani Soviet. Lebih yakin lagi beliau berpendapat bahwa ubi jalar berasal dari Amerika Tengah. Dan pada perkembangannya Ubi jalar mulai menyebar ke seluruh dunia, terutama negara-negara beriklim tropika pada abad ke-16. Orang-orang Spanyol menyebarkan ubi jalar ke kawasan Asia, terutama Filipina, Jepang, dan Indonesia
  • Di Indonesia, penyebaran ubi jalar merata dari Sabang sampai Merauke, karna iklim Indonesia yang di dominasi dengan iklom tropis dan tanaman ini sangat cocok ditanam didaerah yang beriklim tropis. 
Budidaya ubi jalar tidaklah sulit, tanaman ini dapat dibudidayakan dengan teknik stolon/batang yaitu dengan memasukan stolon dari ubi jalar ini kedalam tanah. Menanam ubi jalar akan lebih baik apabila kita menanamnya di tempat yang langsung terkena sinar matahari, pemeliharaan lainnya adalah dengan memberikan pupuk jenis UREA atau Organik lain, hal ini akan melindungi ubi jalar dari serangan hama / gulma.

Pemanfaatan dan Khasiat Ubi Jalar,

Secara umum, ubi sangat bagus untuk kesehatan dan daya tahan tubuh . Salah satu manfaat terbesar dari ubi adalah sumber tarbaik Vitamin A. Pemanfaatan dari bagian-bagian tanamman ini adalah

1. Bagian Daun : sayuran, pakan ternak
2. Bagian Batang : bahan tanam, pakan ternak
3. Bagian Kulit ubi : pakan ternak
4. Bagian Daging ubi : bahan makanan
5. Bagian Tepung : makanan
6. Bagian Pati : dermentasi, pakan ternak, asam sitrat

Pengolahan dengan bahan dasar ubi jalar yaitu banyak dijadikan aneka jenis makanan. Berikut adalah beberapa makanan yang berbahan dasar ubi jalar yaitu dari jenis ubi merah, ubi ungu ataupun ubi putih yang saya ambil dari salah satu website resep masakan.

Pizza Ubi Wortel
Kolak Kuning Ungu
Sop Ubi
Omelet Daging Ubi
Kue Lumpur Ubi Jalar Kukus
Getuk Ubi Ungu
Donat Ubi
Aneka Kripik dan Stik
Es Krim
Sirup Ubi Ungu ( sebagai suplemen ), dsb

Khasiat Ubi Jalar

Ubi Jalar memiliki jenis yang dibedakan menurut warna daging buahnya, yaitu ubi merah, ubi ungu dan ubi putih. Berikut penjelasan khasian dari masing-masing jenis ubi tersebut.

Ubi Ungu

Mengenai khasiat ubi ungu saya akan menjelaskannya berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Profesor Doktor I Dewa Ngurah Suprapta, beliau adalah seorang Presiden Ahli Pertanian Asia Tenggara-Jepang. Dalam penelitian ini , beliau juga bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas udayana dan Fakultas Kedokteran Gajah Mada.

Berdaasarkan penelitian ini, beliau mengemukakan bahwa ubi ingu memiliki kandungan zat antioksidan yaitu Antosianin, kandungan zat ini dapat kita temukan pada pigmen warna dari tanaman ini. Sebagai antioksidan, antosianin berfungsi sebagai berikut :

Penyerapan racun dari polusi udara dan oksidasi dalam tubuh.
Menghambat penggumpalan sel-sel darah sehingga dapat mencegah terjadinya aterosklerosis, penyakit penyumbatan pembuluh darah. Kerja dari zat ini yaitu dengan menghambat proses aterogenesis dengan mengoksidasi lemak jahat dalam tubuh,
Melindungi integritas sel endotel yang melapisi dinding pembuluh darah sehingga tidak terjadi kerusakan sel.
Merelaksasi pembuluh darah untuk mencegah aterosklerosis dan penyakit kardiovaskuler lainnya.

Ubi Merah

Bangganya kita sebagai warga negara Indonesia karna memiliki kekayaan alam yang terdiri atas jutaan jenis spesies tumbuhan yang memiliki khasiat penting untuk tubuh manusia.Salah satunya yaitu Ubi Merah, Berdasarkan riset yang dilakukan IPB, ubi jalar merah yang berasal dari Papua, Indonesia, memiliki kandungan senyawa beta karoten yang mampu menurunkan infeksi HIV/AIDS.

Ubi Putih

Berikut adalah Informasi kandungan gizi Ubi Jalar Putih / 100 gr : 

Energi = 123 kkal
Protein = 1,8 gr
Lemak = 0,7 gr
Karbohidrat = 27,9 gr
Kalsium = 30 mg
Fosfor = 49 mg
Zat Besi = 1 mg
Vitamin A = 60 IU
Vitamin B1 = 0,09 mg
Vitamin C = 22 mg

Rabu, 23 Oktober 2013

Mengenal Pemanfaatan Tenaga Angin sebagai Sumber Energi

Perkembangan zaman telah mendorong manusia untuk menciptakan pembaharuan terutama dalam bidang Industri, yaitu dengan menciptakan teknologi-teknologi yang efektif dan efisien dari segi waktu dan biaya, serta ramah lingkungan.

Gagasan mengenai pemanfaatna sumber energi Angin sudah diterapkan sejak zaman purbakala lalu, yaitu sebagai tenaga untuk menjalankan kapal ketika berlayar sampai saat ini tentunya dengan teknologi yang lebih kompleks.

Berikut beberapa sejarah perkembangan pemanfaatan sumber energi angin :
  1. Zaman Purbakala digunakan untuk berlayar, menggiling butir gandum dan memompa air
  2. Zaman Babylonia Kuno, oleh Kaisan Hammurabi digunakan untuk mengembangkan pembangunan irigasiBabylonia pada abad 17 SM.
  3. Di Arthasastra, India, pemanfaatan angin digunakan pada alat untuk mengangkat air.
  4. Di Persia pada 200 SM, digunakan pada alat penggiling biji gandum.
  5. Di Eropa mulai berkembang pada abad ke-13, pada Grinding Mills Biji Gandum. Dikenal dengan nama “Tjasker dan Smock mills “ alat ini dirancang oleh designer Belanda bernama Jan Adrienzoon.
  6. Pada pertengahan tahun 1800, diciptakan wind mill pemompa air, pada masanya alat ini disebut sebagai penerapan energi angina yang paling sukses. 
Pemanfaatan tenaga angin sebagai sebagai sumber listrik.
Pemanfaatan tenaga angin sebagai sumber energi listrik digunakan dengan sebuah generator listrik, alat ini berfungsi untuk mengumpulkan energi dari angin. Proses pemanfaatan ini yaitu dengan mengubah rotasi dari pisau turbin menjadi arus listrik. Alat ini berfungsi untuk mengumpulkan energi dari angin. Proses pemanfaatan ini yaitu dengan mengubah rotasi dari pisau turbin menjadi arus listrik.

Pemanfaatan tenaga angin sebagai sumber energi listrik digunakan dengan sebuah generator listrik, alat ini berfungsi untuk mengumpulkan energi dari angin. Proses pemanfaatan ini yaitu dengan mengubah rotasi dari pisau turbin menjadi arus listrik.

Selanjutnya, Pada alat ini terdapat kincir angin yang berfungsi untuk memutar peralatan mekanik agar dapat melakukan kerja fisik seperti menggiling atau memompa air.

Pada tahun 2005, kapasitas generator dalam mengumpulkan energi hanya 58.982 MWatt, angka ini masih kurang dari 1% penggunaan listrik di dunia. Untuk mengatasi kekurangan ini, maka akan dibangun ribuan turbin angin dengan total kapasitas 58.982 MWatt yang tersebar di wilayah AS, Eropa dan wilayah lainnya dengan penghasilan kapasitas listrik 90% dari instalasi tenaga angina yang berada diwilayah tersebut. Pada tahun 2010, Asosiasi Tenaga Angin Dunia mengharapkan 120.000 MWatt akan terpasang di dunia.

Selanjutnya 1970an Denmark menjadi menjadi penghasil terbesar sumber tenaga angin diantara Jerman , US, India dan Spanyol dengan presentase 20% listrik yang dihasilkan dari turbin anginnya. Pada tahun 2005, kali ini Jerman yang berhasil menjadi produsen terbesar tenaga angina yaitu denga 32% kapasitas energi yang dihasilkan. targetnya pada 2010, energi terbarui akan memenuhi 12,5% kebutuhan listrik Jerman

Kelebihan dan kekurangan dari pemanfaatan Angin sebagai sumber energi


Keuntungan dari pemanfaatan energi angina adalah angin adalah sumber energi yang bersih dan tidak mencemari lingkungan. Dari segi ekonomi, energi angin termasuk energi yang paling murah dariberbagai jenis energi terbarukan lainnya. Dengan menggunakan energi angin, maka bumi kita tidak akan kehabisan sumber energi, seperti energi yang kita dapat dari bahan bakar fosil.

Selanjutnya, mengenai kekurangan energi angin yaitu tidak semua daerah dibumi mempunyai ketersediaan angin yang cukup. Selanjutnya mengenai biaya untuk instalasi angin yang relative masih tinggi dan bila kita ingin memanfaatkan angina sebagai sumber listrik, maka harus dibangun turbin-turbin angina untuk menghasilkan tenaga angina tersebut, pembangunan turbin ini terkadang menjadi masalah karna akan menggagu populasi burung bila tidak direncanakan dengan hati-hati. 

Senin, 15 Juli 2013

Makna dibalik PIALA ADIPURA

Sampah masih menjadi masalah di hampir semua kota di Indonesia. Mulai dari kota kecil sampai kota metrolitan sekalipun. Berbagai alternatif penyelesaian sampah telah diusahakan oleh berbagai pihak, tetapi tampaknya belum memberikan hasil yang memuaskan.
Oleh karena keprihatinan inilah, maka kami telah mencoba menerapkan suatu teknologi terapan yang diaplikasi dari berbagai teknologi canggih berbagai negara agar mendapatkan suatu teknik pengolahan sampah yang benar-benar sempurna dan bermanfaat guna. Teknologi ini kami namakan Pengolahan Sampah Berwawasan Lingkungan ( PSBL ).


Dalam rangka memberikan semangat dan motivasi terhadap pemerintah kabupaten/kota untuk mengatasi masalah sampah, maka Kementerian Negara Lingkungan Hidup menyelenggarakan Program Piala Adipura. Dengan fokus untuk mendorong kota-kota di Indonesia menjadi " Kota bersih dan Teduh". Piala Adipura diberikan pada kota / kabupaten yang memiliki karakteristik sebagai daerah perkotaan dengan batas-batas wilayah tertentu yang berhasil menggalakkan program kebersihan diwilayahnya terutama kebersihan terhadap sampah. Keberhasilan ini adalah hasil kerjasama antara Pemerintah Kota dengan Masyarakatnya. Indikator penilaian dalam Piala Adipura adalah kondisi fisik lingkungan perkotaan dalam hal kebersihan dan keteduhan serta pengelolaan lingkungan perkotaan (non-fisik), yang meliputi institusi, manajemen dan daya tanggap.

Namun bangsa Indonesia seperti tidak dapat terlepas dari pengaruh KKN dalam penyelenggaraan program-program kenegaraannya. Seperti yang dilaporkan Walhi ( Wahana Lingkungan Hidup Indonesia ) mengenai Pemberian Piala Adipura 2012, dimana sampai saat ini perlaksanaan program piala adipura dinilai bersifat seremoni dan menghamburka uang. Seperti yang disampaikan oleh Direktur Eksekutif Nasional Walhi Abetnego Tarigan, Adanya permainan dalam pemberian penghargaan, sudah bukan rahasia umum. Misalnya, saat tim penilai turun ke lapangan, pasti akan ada entertain sehingga seolah-olah semua bisa diatur. Apalagi dengan sistem sectoring, kemungkinan bisa diatur juga besar.

Selain dampak negatif diatas, hal lain yang harusnya menjadi perhatian yaitu mengenai kriteria yang belum jelas dan tidak memiliki reward and punishment serta empowerment, baik bagi yang berpredikat terbersih maupun terkotor. Hal ini sama saja dengan penghargaan swasta yang tidak ada efeknya, sehingga sering dimanfaatkan sebagai komoditas politik.

Sebagai contoh, Penghargaan Adipura tahun 2010 yang diberikan kepada Kota Bekasi, saat itu dipimpin Mochtar Mohammad (MM), kota patriot itu meraih Piala Adipura sebagai kota terbersih. Tapi, dua tahun kemudian, tahun 2012, Kota Bekasi mendapat "penghargaan" sebagai kota metropolitan terkotor se-Indonesia. "Penghargaan" kota terkotor itu diterima setelah Wali Kota Bekasi dijabat oleh Rahmat Effendi menggantikan MM. MM sendiri terjerat kasus korupsi, salah satunya dugaan suap Piala Adipura 2010 sebesar Rp 400 juta.
Pendapat lain dari Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (Bapedal) Aceh, Husaini Syamaun,  beberapa kriteria untuk suatu kota / kabupaten mendapatkan penghargaan berupa piala adipura ini adalah dilihat dari bagaimana kesadaran masyarakatnya untuk ikut serta menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan, bukan hanya membebankan pada Pemerintah.

Selain itu, perawatan pasar dari sebuah kota, peranan sekolah-sekolah sebagai duta lingkungan yang sehat dan bersih, kondisi drainase, potensi sampah dari sebuah kota, cara pengelolaan sampah yang baik, ruang terbuka hijau yang memadai juga harus menjadi pertimbangan.



Sumber :

Senin, 08 Juli 2013

Tugas BAB 08 - Manajemen Lingkungan

1. Apa yang dimaksud dengan Sistem Manajemen Lingkungan ? 

Sistem Manajemen Lingkungan merupakan bagian integral dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan yang terdiri dari satu set pengaturan-pengaturan secara sistematis yang meliputi struktur organisasi, tanggung jawab, prosedur, proses, serta sumberdaya dalam upaya mewujudkan kebijakan lingkungan yang telah digariskan oleh perusahaan

2. Sebutkan unsur utama dalam sistem manajemen lingkungan !


a. Kebijakan Lingkungan : pernyataan tentang maksud kegiatan manajemen lingkungan dan prinsip-prinsip yang digunakan untuk mencapainya.

b. Perencanaan : mencakup identifikasi aspek lingkungan dan persyaratan peraturan lingkungan hidup yang bersesuaian, penentuan tujuan pencapaian dan program pengelolaan lingkungan.

c. Implementasi : mencakup struktur organisasi, wewenang dan tanggung jawab, training, komunikasi, dokumentasi, kontrol dan tanggap darurat.

d. Pemeriksaan reguler dan Tindakan perbaikan : mencakup pemantauan, pengukuran dan audit.

e. Kajian manajemen : kajian tentang kesesuaian daan efektivitas sistem untuk mencapai tujuan dan perubahan yang terjadi diluar organisasi (Bratasida, 1996).

3. Sebutkan bidang-bidang dan sub sistem dalam ISO seri 14000 !

  1. Sub-komite 1, SC-1 : Sistem Manajemen Lingkungan (SML) 
  2. Sub-komite 2, SC-2 : Audit Lingkungan (AL) 
  3. Sub-komite 3, SC-3 : Pelabelan Lingkungan (Ekolabel) 
  4. Sub-komite 4, SC-4 : Evaluasi Kinerja Lingkungan 
  5. Sub-komite 5, SC-5 : Analisis Daur Hidup 
  6. Sub-komite 6, SC-6 : Istilah dan Definisi 
  7. Kelompok Kerja 1, WG-1 : Aspek lingkungan dalam Standar Produk 
4. Apa tujuan penerapan ISO 14001 ?

Tujuan utama dari sertifikasi ISO 14001 adalah untuk menjaga kelangsungan hidup tumbuhan dan binatang dalam kondisi terbaik yang paling mememungkinkan. Pengelolaan lingkungan dalam sertifikasi ISO mungkin hanya merupakan satu langkah kecil, namun demikian proses ini akan berkembang dan meningkat sejalan dengan bertambahnya pengalaman, penciptaan, pencatatan, dan pemeliharaan dari sistem yang diperlukan untuk sertifikasi yang diharapakan dapat membantu kondisi lingkungan (Pramudya, 2001).

5. Jelaskan manfaat dan implikasi penerapan ISO 14000 !

Manfaat utama dari program sertifikasi ISO 14000 antara lain (Kuhre, 1995) :


a. Dapat mengidentifikasi, memperkirakan daan mengatasi resiko lingkungan yang mungkin timbul.

b. Dapat menekan biaya produksi dapat mengurangi kecelakaan kerja dapat memelihara hubungan baik dengan masyarakat, Pemerintah dan pihak-pihak yang peduli terhadap lingkungan.

c. Memberi jaminan kepada konsumen mengenai komitmen pihak manajemen puncak terhadap lingkungan.

d. Dapat mengangkat citra perusahaan, meningkatkan kepercayaan konsumen dan memperbesar pangsa pasar.

e. Menunjukkan ketaatan perusahaan terhadap Peraturan Perundang - undangan yang berkaitan dengan lingkungan.

f. Mempermudah memperoleh izin dan akses kredit bank.

g. Dapat meningkatkan motivasi para pekerja.

Implikasi SML :

1. Diperlukan ekstra sumberdaya dari organisasi ketika mengadopsi dan membangun SML.

2. Birokrasi organisasi cenderung (berpotensi) meningkat karena adanya prosedur, instruksi kerja dan proses sertifikasi.

6. Jelaskan karakteristik ISO 14001 !


a. Generik, yaitu dapat diterapkan untuk seluruh tipe dan ukuran organisasi dan mengakomodir beragam kondisi geografis, sosial dan budaya.

b. Sukarela, yaitu  tidak memuat persyaratan kinerja lingkungan (misal, kriteria untuk sarana pengolahan limbah cair)

c. Sarana untuk secara sistematis mengendalikan dan mencapai organisasi kinerja lingkungan yang dikehendaki.

d. Memuat kinerja yang fundamental untuk dicapai yaitu dengan mentaati peraturan perundang-undangan dan ketentuan lingkungan yang relevan dan komitmen untuk terus menerus memperbaiki sejalan dengan kebijakan organisasi.

e.  Didisain komplemen dgn standar seri Sistem manajemen Mutu ISO 9000.

f.  Dapat digunakan untuk keperluan sertifikasi dan/ atau deklarasi sendiri.

g. Dinamis, adaptif terhadap perubahan di dalam organisasi, seperti sumberdaya yang digunakan, kegiatan dan proses yang berlangsung dan perubahan diluar organisasi seperti peraturan, pengetahuan tentang dampak lingkungan dan teknologi.

h.  Standar SML memuat persyaratan sistem manajemen yang berbasis pada siklus “plan, implement, check and review”

i. Keterkaitan yang erat antar klausul atau elemen standard.