Minggu, 18 November 2012

Spektroskopi - Sintesa Bahan Organik


    Dalam catatan sejarah, spektroskopi mengacu kepada cabang ilmu dimana "cahaya tampak" digunakan dalam teori-teori struktur materi serta analisis kualitatif dan kuantitatif. Dalam masa modern, definisi spektroskopi berkembang seiring teknik-teknik baru yang dikembangkan untuk memanfaatkan tidak hanya cahaya tampak, tetapi juga bentuk lain dari radiasi elektromagnetik dan non-elektromagnetik seperti gelombang mikro, gelombang radio, elektron, foton, gelombang suara, sinar x dan lain sebagainya.  


    Spektroskopi umumnya digunakan dalam kimia fisik dan kimia analisis untuk mengidentifikasi suatu substansi melalui spektrum yang dipancarkan atau yang diserap. Alat untuk merekam spektrum disebut spektrometer Spektroskopi juga digunakan secara intensif dalam astronomi dan penginderaan jarak jauh. Kebanyakan teleskop-teleskop besar mempunyai spektrograf yang digunakan untuk mengukur komposisi kimia dan atribut fisik lainnya dari suatu objek astronomi atau untuk mengukur kecepatan objek astronomi berdasarkan pergeseran Doppler garis-garis spektral.

Pengertian Speektroskopi 

  • Spektroskopi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara gelombang elektromagnetik dengan benda. (Harmita, 2006)
  • Metode spektroskopi berdasarkan pada penyerapan selektif dari radiasi elektromagnetik molekul organik. (Williams & Fleming, 2002)

Jenis - Jenis Spektroskopi 

1.
  1. Spektroskopi Infra Merah 
  2. Spektroskopi Magnetik Inti
  3. Spektroskopi Magnetik Inti Proton (1H-NMR) 
  4. Spektroskopi Inti Karbon (13C-NMR)
  5. Spektroskopi Massa

Sintesa Bahan Organik

    Bahan organik sintetik ialah senyawa kimia yang tersusun dari rantai karbon, terdiri atas 
1000 atom atau lebih pada tiap makromolekulnya. Biasanya bahan sintetik terdiri atas
campuran molekul sejenis dengan ukuran yang berbeda. Sebagian molekul membentuk
ikatan silang (crosslinking) satu sama lain. Bahan sintetik dapat dibuat melalui
reaksi polimerisasi, poliadisi, atau polikondensasi. Dengan kopolimerisasi 
(polimerisasi campur) dari bermacam-macam monomer, bahan ini dapat dibuat
menjadi bahan sintetik dengan sifat yang berbeda-beda. Produk-produk yang dihasilkan 
biasanya merupakan bahan baku untuk pembuatan bahan dasar.

Spektroskopi Infra Merah
    Atom-atom di dalam suatu molekul tidak diam melainkan bervibrasi. Bila radiasi dilewatkan 
melalui suatu cuplikan, maka molekul-molekulnya dapat menyerap energi. Penyerapan energi
pada berbagai frekuensi dapat dideteksi oleh spektrofotometer inframerah, yang memplot
jumlah radiasi inframerah yang diteruskan melalui cuplikan sebagai fungsi frekuensi radiasi
(Hendayana, 1994). 

Spektrofotometer inframerah merupakan salah satu metode analisis untuk mengetahui gugus 
fungsi apa saja yang terdapat dalam suatu molekul organik (Harmita, 2006).   

Spektroskopi Magnetik Inti

    Spektroskopi ini didasarkan pada pengukuran absorbsi radiasi elektromagnetik pada daerah
frekuensi radio 4-600 MHz oleh partikel inti atom yang berputar di dalam medan magnet.
Untuk menentukan struktur senyawa organik, cuplikan yang diperiksa harus murni.
Tetra metil silane (TMS) dipakai sebagai standar pada spektroskopi ini karena mempunyai
kerapatan elektron paling tinggi (Hendayana, 1994).

Spektroskopi Magnetik Inti Karbon (13C-NMR)

    13C-NMR memiliki daerah pergeseran kimia yang lebih besar dibandingkan dengan 1H-NMR,
sehingga waktu pengamatan 13C-NMR 20 kali lebih lama dibandingkan 1H-NMR .
(Harmita, 2007; Williams & Fleming, 2002). 13C-NMR mempunyai keuntungan dibandingkan
dengan 1H-NMR dalam hal mendiagnosis bangun molekul senyawa organik, karena 13C-NMR
memberi informasi tentang “tulang punggung” (susunan atom C) molekul (Hendayana, 1994).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar