Dalam catatan sejarah, spektroskopi mengacu kepada cabang ilmu dimana "cahaya tampak" digunakan dalam teori-teori struktur materi serta analisis kualitatif dan kuantitatif. Dalam masa modern, definisi spektroskopi berkembang seiring teknik-teknik baru yang dikembangkan untuk memanfaatkan tidak hanya cahaya tampak, tetapi juga bentuk lain dari radiasi elektromagnetik dan non-elektromagnetik seperti gelombang mikro, gelombang radio, elektron, foton, gelombang suara, sinar x dan lain sebagainya.
Spektroskopi umumnya digunakan dalam kimia fisik dan kimia analisis untuk mengidentifikasi suatu substansi melalui spektrum yang dipancarkan atau yang diserap. Alat untuk merekam spektrum disebut spektrometer Spektroskopi juga digunakan secara intensif dalam astronomi dan penginderaan jarak jauh. Kebanyakan teleskop-teleskop besar mempunyai spektrograf yang digunakan untuk mengukur komposisi kimia dan atribut fisik lainnya dari suatu objek astronomi atau untuk mengukur kecepatan objek astronomi berdasarkan pergeseran Doppler garis-garis spektral.
Pengertian Speektroskopi
- Spektroskopi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara gelombang elektromagnetik dengan benda. (Harmita, 2006)
- Metode spektroskopi berdasarkan pada penyerapan selektif dari radiasi elektromagnetik molekul organik. (Williams & Fleming, 2002)
- Spektroskopi Infra Merah
- Spektroskopi Magnetik Inti
- Spektroskopi Magnetik Inti Proton (1H-NMR)
- Spektroskopi Inti Karbon (13C-NMR)
- Spektroskopi Massa
campuran molekul sejenis dengan ukuran yang berbeda. Sebagian molekul membentuk
ikatan silang (crosslinking) satu sama lain. Bahan sintetik dapat dibuat melalui
reaksi polimerisasi, poliadisi, atau polikondensasi. Dengan kopolimerisasi
(polimerisasi campur) dari bermacam-macam monomer, bahan ini dapat dibuat
menjadi bahan sintetik dengan sifat yang berbeda-beda. Produk-produk yang dihasilkan
pada berbagai frekuensi dapat dideteksi oleh spektrofotometer inframerah, yang memplot
jumlah radiasi inframerah yang diteruskan melalui cuplikan sebagai fungsi frekuensi radiasi
(Hendayana, 1994).
Spektroskopi Magnetik Inti
Spektroskopi ini didasarkan pada pengukuran absorbsi radiasi elektromagnetik pada daerah
frekuensi radio 4-600 MHz oleh partikel inti atom yang berputar di dalam medan magnet.
Untuk menentukan struktur senyawa organik, cuplikan yang diperiksa harus murni.
Tetra metil silane (TMS) dipakai sebagai standar pada spektroskopi ini karena mempunyai
kerapatan elektron paling tinggi (Hendayana, 1994).
frekuensi radio 4-600 MHz oleh partikel inti atom yang berputar di dalam medan magnet.
Untuk menentukan struktur senyawa organik, cuplikan yang diperiksa harus murni.
Tetra metil silane (TMS) dipakai sebagai standar pada spektroskopi ini karena mempunyai
kerapatan elektron paling tinggi (Hendayana, 1994).
Spektroskopi Magnetik Inti Karbon (13C-NMR)
13C-NMR memiliki daerah pergeseran kimia yang lebih besar dibandingkan dengan 1H-NMR,
sehingga waktu pengamatan 13C-NMR 20 kali lebih lama dibandingkan 1H-NMR .
(Harmita, 2007; Williams & Fleming, 2002). 13C-NMR mempunyai keuntungan dibandingkan
dengan 1H-NMR dalam hal mendiagnosis bangun molekul senyawa organik, karena 13C-NMR
memberi informasi tentang “tulang punggung” (susunan atom C) molekul (Hendayana, 1994).
sehingga waktu pengamatan 13C-NMR 20 kali lebih lama dibandingkan 1H-NMR .
(Harmita, 2007; Williams & Fleming, 2002). 13C-NMR mempunyai keuntungan dibandingkan
dengan 1H-NMR dalam hal mendiagnosis bangun molekul senyawa organik, karena 13C-NMR
memberi informasi tentang “tulang punggung” (susunan atom C) molekul (Hendayana, 1994).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar