Senin, 15 Juli 2013

Makna dibalik PIALA ADIPURA

Sampah masih menjadi masalah di hampir semua kota di Indonesia. Mulai dari kota kecil sampai kota metrolitan sekalipun. Berbagai alternatif penyelesaian sampah telah diusahakan oleh berbagai pihak, tetapi tampaknya belum memberikan hasil yang memuaskan.
Oleh karena keprihatinan inilah, maka kami telah mencoba menerapkan suatu teknologi terapan yang diaplikasi dari berbagai teknologi canggih berbagai negara agar mendapatkan suatu teknik pengolahan sampah yang benar-benar sempurna dan bermanfaat guna. Teknologi ini kami namakan Pengolahan Sampah Berwawasan Lingkungan ( PSBL ).


Dalam rangka memberikan semangat dan motivasi terhadap pemerintah kabupaten/kota untuk mengatasi masalah sampah, maka Kementerian Negara Lingkungan Hidup menyelenggarakan Program Piala Adipura. Dengan fokus untuk mendorong kota-kota di Indonesia menjadi " Kota bersih dan Teduh". Piala Adipura diberikan pada kota / kabupaten yang memiliki karakteristik sebagai daerah perkotaan dengan batas-batas wilayah tertentu yang berhasil menggalakkan program kebersihan diwilayahnya terutama kebersihan terhadap sampah. Keberhasilan ini adalah hasil kerjasama antara Pemerintah Kota dengan Masyarakatnya. Indikator penilaian dalam Piala Adipura adalah kondisi fisik lingkungan perkotaan dalam hal kebersihan dan keteduhan serta pengelolaan lingkungan perkotaan (non-fisik), yang meliputi institusi, manajemen dan daya tanggap.

Namun bangsa Indonesia seperti tidak dapat terlepas dari pengaruh KKN dalam penyelenggaraan program-program kenegaraannya. Seperti yang dilaporkan Walhi ( Wahana Lingkungan Hidup Indonesia ) mengenai Pemberian Piala Adipura 2012, dimana sampai saat ini perlaksanaan program piala adipura dinilai bersifat seremoni dan menghamburka uang. Seperti yang disampaikan oleh Direktur Eksekutif Nasional Walhi Abetnego Tarigan, Adanya permainan dalam pemberian penghargaan, sudah bukan rahasia umum. Misalnya, saat tim penilai turun ke lapangan, pasti akan ada entertain sehingga seolah-olah semua bisa diatur. Apalagi dengan sistem sectoring, kemungkinan bisa diatur juga besar.

Selain dampak negatif diatas, hal lain yang harusnya menjadi perhatian yaitu mengenai kriteria yang belum jelas dan tidak memiliki reward and punishment serta empowerment, baik bagi yang berpredikat terbersih maupun terkotor. Hal ini sama saja dengan penghargaan swasta yang tidak ada efeknya, sehingga sering dimanfaatkan sebagai komoditas politik.

Sebagai contoh, Penghargaan Adipura tahun 2010 yang diberikan kepada Kota Bekasi, saat itu dipimpin Mochtar Mohammad (MM), kota patriot itu meraih Piala Adipura sebagai kota terbersih. Tapi, dua tahun kemudian, tahun 2012, Kota Bekasi mendapat "penghargaan" sebagai kota metropolitan terkotor se-Indonesia. "Penghargaan" kota terkotor itu diterima setelah Wali Kota Bekasi dijabat oleh Rahmat Effendi menggantikan MM. MM sendiri terjerat kasus korupsi, salah satunya dugaan suap Piala Adipura 2010 sebesar Rp 400 juta.
Pendapat lain dari Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (Bapedal) Aceh, Husaini Syamaun,  beberapa kriteria untuk suatu kota / kabupaten mendapatkan penghargaan berupa piala adipura ini adalah dilihat dari bagaimana kesadaran masyarakatnya untuk ikut serta menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan, bukan hanya membebankan pada Pemerintah.

Selain itu, perawatan pasar dari sebuah kota, peranan sekolah-sekolah sebagai duta lingkungan yang sehat dan bersih, kondisi drainase, potensi sampah dari sebuah kota, cara pengelolaan sampah yang baik, ruang terbuka hijau yang memadai juga harus menjadi pertimbangan.



Sumber :

Senin, 08 Juli 2013

Tugas BAB 08 - Manajemen Lingkungan

1. Apa yang dimaksud dengan Sistem Manajemen Lingkungan ? 

Sistem Manajemen Lingkungan merupakan bagian integral dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan yang terdiri dari satu set pengaturan-pengaturan secara sistematis yang meliputi struktur organisasi, tanggung jawab, prosedur, proses, serta sumberdaya dalam upaya mewujudkan kebijakan lingkungan yang telah digariskan oleh perusahaan

2. Sebutkan unsur utama dalam sistem manajemen lingkungan !


a. Kebijakan Lingkungan : pernyataan tentang maksud kegiatan manajemen lingkungan dan prinsip-prinsip yang digunakan untuk mencapainya.

b. Perencanaan : mencakup identifikasi aspek lingkungan dan persyaratan peraturan lingkungan hidup yang bersesuaian, penentuan tujuan pencapaian dan program pengelolaan lingkungan.

c. Implementasi : mencakup struktur organisasi, wewenang dan tanggung jawab, training, komunikasi, dokumentasi, kontrol dan tanggap darurat.

d. Pemeriksaan reguler dan Tindakan perbaikan : mencakup pemantauan, pengukuran dan audit.

e. Kajian manajemen : kajian tentang kesesuaian daan efektivitas sistem untuk mencapai tujuan dan perubahan yang terjadi diluar organisasi (Bratasida, 1996).

3. Sebutkan bidang-bidang dan sub sistem dalam ISO seri 14000 !

  1. Sub-komite 1, SC-1 : Sistem Manajemen Lingkungan (SML) 
  2. Sub-komite 2, SC-2 : Audit Lingkungan (AL) 
  3. Sub-komite 3, SC-3 : Pelabelan Lingkungan (Ekolabel) 
  4. Sub-komite 4, SC-4 : Evaluasi Kinerja Lingkungan 
  5. Sub-komite 5, SC-5 : Analisis Daur Hidup 
  6. Sub-komite 6, SC-6 : Istilah dan Definisi 
  7. Kelompok Kerja 1, WG-1 : Aspek lingkungan dalam Standar Produk 
4. Apa tujuan penerapan ISO 14001 ?

Tujuan utama dari sertifikasi ISO 14001 adalah untuk menjaga kelangsungan hidup tumbuhan dan binatang dalam kondisi terbaik yang paling mememungkinkan. Pengelolaan lingkungan dalam sertifikasi ISO mungkin hanya merupakan satu langkah kecil, namun demikian proses ini akan berkembang dan meningkat sejalan dengan bertambahnya pengalaman, penciptaan, pencatatan, dan pemeliharaan dari sistem yang diperlukan untuk sertifikasi yang diharapakan dapat membantu kondisi lingkungan (Pramudya, 2001).

5. Jelaskan manfaat dan implikasi penerapan ISO 14000 !

Manfaat utama dari program sertifikasi ISO 14000 antara lain (Kuhre, 1995) :


a. Dapat mengidentifikasi, memperkirakan daan mengatasi resiko lingkungan yang mungkin timbul.

b. Dapat menekan biaya produksi dapat mengurangi kecelakaan kerja dapat memelihara hubungan baik dengan masyarakat, Pemerintah dan pihak-pihak yang peduli terhadap lingkungan.

c. Memberi jaminan kepada konsumen mengenai komitmen pihak manajemen puncak terhadap lingkungan.

d. Dapat mengangkat citra perusahaan, meningkatkan kepercayaan konsumen dan memperbesar pangsa pasar.

e. Menunjukkan ketaatan perusahaan terhadap Peraturan Perundang - undangan yang berkaitan dengan lingkungan.

f. Mempermudah memperoleh izin dan akses kredit bank.

g. Dapat meningkatkan motivasi para pekerja.

Implikasi SML :

1. Diperlukan ekstra sumberdaya dari organisasi ketika mengadopsi dan membangun SML.

2. Birokrasi organisasi cenderung (berpotensi) meningkat karena adanya prosedur, instruksi kerja dan proses sertifikasi.

6. Jelaskan karakteristik ISO 14001 !


a. Generik, yaitu dapat diterapkan untuk seluruh tipe dan ukuran organisasi dan mengakomodir beragam kondisi geografis, sosial dan budaya.

b. Sukarela, yaitu  tidak memuat persyaratan kinerja lingkungan (misal, kriteria untuk sarana pengolahan limbah cair)

c. Sarana untuk secara sistematis mengendalikan dan mencapai organisasi kinerja lingkungan yang dikehendaki.

d. Memuat kinerja yang fundamental untuk dicapai yaitu dengan mentaati peraturan perundang-undangan dan ketentuan lingkungan yang relevan dan komitmen untuk terus menerus memperbaiki sejalan dengan kebijakan organisasi.

e.  Didisain komplemen dgn standar seri Sistem manajemen Mutu ISO 9000.

f.  Dapat digunakan untuk keperluan sertifikasi dan/ atau deklarasi sendiri.

g. Dinamis, adaptif terhadap perubahan di dalam organisasi, seperti sumberdaya yang digunakan, kegiatan dan proses yang berlangsung dan perubahan diluar organisasi seperti peraturan, pengetahuan tentang dampak lingkungan dan teknologi.

h.  Standar SML memuat persyaratan sistem manajemen yang berbasis pada siklus “plan, implement, check and review”

i. Keterkaitan yang erat antar klausul atau elemen standard.

Minggu, 07 Juli 2013

Tugas BAB 09 - Materi Manajemen Lingkungan

1. Apa yang dimaksud dengan audit lingkungan ? 

· Alat pemeriksaan komprehensif dalam sistem manajemen lingkungan untuk memverifikasi secara objektif upaya manajemen lingkungan dan dapat membantu mencari langkah-langkah perbaikan guna meningkatkan performasi lingkungan, berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan (Bratasida,1996).

· suatu pemeriksaan yang sistematis, terdokumentasi secara periodik dan objektif berdasarkan aturan yang ada terhadap fasilitas operasi dan praktek yang berkaitan dengan pentaatan kebutuhan lingkungan (Tardan dkk, 1997).

· upaya proaktif suatu perusahaan untuk perlindungan lingkungan yang akan membantu perusahan meningkatkan efisiensi dan pengendalian emisi, polutan yang pada akhirnya dapat meningkatkan citra positif dari masyarakat terhadap perusahaan

· Dasar hukum pelaksanaan audit lingkungan di Indonesia adalah UU RI Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup dan KEPMEN LH Nomor KEP-42 MENLH/11/1994 Tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Audit Lingkungan.

2. Sebutkan jenis-jenis audit lingkungan !

1. Audit Penataan

2. Audit Manajemen

3. Audit Produksi Bersih dan Minimisasi Limbah

4. Audit Konservasi Air

5. Audit Konservasi Energi

6. Audit Pengotoran/ Kontaminasi Lokasi Usaha

7. Audit Keselamatan dan Kesehatan Kerja

8. Audit Perolehan

3. Apa manfaat audit lingkungan bagi perusahaan?

Manfaat yang dapat diperoleh suatu perusahaan dari kegiatan audit lingkungan adalah (BAPEDAL, 1994) :

1. Mengidentifikasi resiko lingkungan

2. Menjadi dasar bagi pelaksanaan kebijakan pengelolaan lingkungan atau upaya penyempurnaan rencana yang ada.

3. Menghindari kerugian finansial seperti penutupan/ pemberhentian suatu usaha atau kegiatan atau pembatasan oleh pemerintah, atau publikasi yang merugikan akibat pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang tidak baik.

4. Mencegah tekanan sanksi hukum terhadap suatu usaha atau kegiatan atau terhadap pimpinannya berdasarkan pada peraturan perundang-undaangan yang berlaku.

5. Membuktikan pelaksanaan pengelolaan lingkungan apabila dibutuhkan dalam proses pengadilan.

6. Meningkatkan kepedulian pimpinan/ penanggung jawab dan staf suatu badan usaha atau kegiatan tentang pelaksanaan kegiatannya terhadap kebijakan dan tanggung jawab lingkungan.

7. Mengidentifikasi kemungkinan penghematan biaya melalui upaya konservasi energi dan pengurangan, pemakaian ulang dan daur ulang limbah.

8. Menyediakan laporan audit lingkungan bagi keperluan usaha atau kegiatan yang bersangkutan, atau bagi keperluan kelompok pemerhati lingkungan, pemerintah dan media massa.

9. Menyediakan informasi yang memadai bagi kepentingan usaha atau kegiataan asuransi, lembaga keuangan dan pemegang saham.

4. Apa yang dimaksud produksi bersih, jelaskan manfaatnya ?

Produksi Bersih adalah suatu program strategis yang bersifat proaktif yang diterapkan untuk menselaraskan kegiatan pembangunan ekonomi dengan upaya perlindungan lingkungan. Strategi konvensional dalam pengelolaan limbah didasarkan pada pendekatan pengolahan limbah yang terbentuk (end-of pipe treatment). Pendekatan ini terkonsentrasi pada upaya pengolahan dan pembuangan limbah dan untuk mencegah pencemaran dan kerusakan lingkungan. Strategi ini dinilai kurang efektif karena bobot pencemaran dan kerusakan lingkungan terus meningkat.

Manfaat Produksi Bersih, antara lain :

a. Mencegah terjadinya pencemaran dan perusakan lingkungan melalui upaya minimisasi limbah, daur ulang pengolahan dan pembuangan limbah yang aman.

b. Mendukung prinsip Pemeliharaan Lingkungan dalam rangka pelaksanaan Pembangunan Berkelanjutan.

c. Dalam jangka panjang dapatmeningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui penerapan proses produksi, penggunaan bahan baku dan energi serta efisien.

d. Mencegah atau memperlambat degradasi lingkungan dan mengurangi eksploitasi sumberdaya alam melalui penerapan daaur ulang limbah di dalam proses yang akhirnya menuju pada upaya konservasi sumberdaya alam untuk mencapai tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

e. Memberikan peluang keuntungan ekonomi, sebab di dalam produksi bersih strategi pencegahan pencemaran pada sumbernya (source reduction and in process recycling) yaitu mencegah terbentuknya limbah secara dini, dengan demikian dapat mengurangi biaya investasi yang harus dikeluarkan untuk pengolahan dan pembuangan limbah atau upaya perbaikan lingkungan.

f. Memperkuat daya saing produksi di pasar global.

g. Meningkatkan citra produsen dan meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk yang dihasilkan.

h. Mengurangi tingkat bahaya kesehatan dan keselamatan kerja.

Tugas BAB 07 - Materi Pertanian Industrial


1. Setelah anda mempelajari pemahaman mengenai revolusi hijau, coba tuliskan pendapat anda mengenai hal tersebut dan dikaitkan dengan kondisi saat ini ?
Seperti kita ketahui bahwa revolusi hijau yaitu menggunakan teknologi imliah untuk meningkatkan produksi secara signifikan di banyak negara berkembang, kegiatan ini berlangsung sekitar tahun 1940-1960. penggunaan asupan eksternal sintetis yang berlebihan. Selain mengganggu kesehatan dan menyebabkan kerusakan lingkungan, penggunaan asupan eksternal tersebut secara tidak langsung merebut kedaulatan petani dalam berproduksi, menciptakan ketergantungan petani terhadap asupan luar. Untuk berproduksi, petani menggunakan pupuk dan pestisida sintetis yang faktanya diproduksi oleh perusahaan-perusahaan besar. Petani harus menukarkan hasil produksinya hanya untuk mendapatkan asupan tersebut. Semakin lama penggunaan pupuk dan pestisida menyebabkan ketergantungan lahan atau tanaman terhadap asupan tersebut

2. Kekeliruan pertanian industrial yang didominasi revolusi hijau ialah adanya spesialisasi, standarisasi dan sentralisasi. Berikan uraian lebih lanjut ! 

A. Spesialisasi

Kekeliruan terjadi karena ahli-ahli pertanian dapat dikatakan bekerja sangat terfokuspada bidang ilmu dan lapangan kerjanya masing-masing. Setiap disiplin ilmu cenderung merasa puas dan bangga dengan objek kajiannya sendiri sehingga tidak mau peduli dengan disiplin ilmu yang lain. Sebagai contoh, pertanian cenderung mengejar target-target produktivitas hasil panen, tanpa memikirkan apakah hal itu juga akan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani kecil.

B. Standarisasi

Kekeliruan terdapat pada distorsi keilmuan dari model-model empiris ke model-model teoretis dengan cara menyederhanakan (simplifying) dan membakukan (standardizing) suatu objek kajian yang dilakukan oleh para ilmuam. Oleh karena itu, temuan dari kajian itu sendiri seringkali invalid dan menyimpang atau bias dari kondisi empiris, jika ansumsi standar tak terpenuhi. Sebagai contoh, peningkatan pemakaian pupuk nitrogen untuk merangsang pertumbuhan tanaman tidak serta-merta mampu mendongkrak produktivitas hasil panen tanpa totalitas dukungan dari varietas, kesuburan tanah, kecukupan air, agroklimat, dan imput kimia yang lain

C. Sentralisasi

Setiap tahapan proses usaha tani, mulai dari penyuluhan atau pendidikan bagi petani, proses produksi, penanganan pascapanen, pemasaran, dan disribusi hasili-hasil pertanian masih banyak yang tersentralisir; dengan kebijakan intervensi pemerintahan yang sangat kuat. Petani menjadi sangat tergantung dan tidak berani berinisiatif membuat keputusan-keputusan secara mandiri untuk kemujuan usaha tani atau usaha diluar usaha tani. Padahal, dalam ketentuan GATT (General Agreement on Tariffs and Trade) dipersyaratkan agar para petani semakin mandiri atau tanpa subsidi harga input-input pertanian yang terus berlanjut akan tidak mendidik petani untuk mandiri, lebih boros, dan tidak kompetitif. Pengenaan pajak impor komoditas pertanian tidak mendorong petani untuk berproduksi secara efisien sehingga mampu menerobos pasaran dunia. Sebaliknya, kebanyakan petani kita hanya menjadi penonton, konsumen, atau bahkan korban era perdagangan bebas.

3. Jelaskan lima ciri pertanian industrial dilengkapi contoh kasus terkini !

A. Penggunaan Benih Unggul , yaitu penggunaan benih unggul memang dapat menghasilkan varietas tanaman yang lebih baik dan dapat mempercepat pertumbuhan. Namu perlu diketahui kelemahan dari penggunaan bibit unggul yaitu benih hibrida pada umumnya tidak mampu beradaptasi secara optimal dengan agroklimat yang sesungguhnya dilapangan, generasi dari benih hibrida menyebabkan hilangnya vigor untuk persilangan murni, menciptakan ketergantungan petani untuk selalu memberi benih buatan pabrik setiap musim tanam dan hasil rekayasa genetikanya sering kali juga terbawa ikutan benih-benih hama atau penyakit tertentu. 
 
4. Dewasa ini sudah muncul wacana revolusi hijau kedua, menurut anda apa saja bahayanya ? Berikan opini anda ! 

Bahaya dari RH II, di Indonesia adalah pada program swasembada pangan, dalam praktiknya swasembada pangan menjadi swasembada beras, dan keragaman menjadi keseragaman. Akibatnya seluruh kegiatan pertanian terkonsentrasi hanya pada peningkatan hasil padi saja yang dihasilkan dari teknologi RH.
Namun program swasembada pangan ternyata tidak disertai dengan pemahaman yang arif mengenai lingkungan hidup. Sedikit demi sedikit jasad renik dalam tanah makin habis karena penanaman padi yang terus-menerus dan pada akhirnya akan ketergantungan pada pupuk kimia buatan yang sesuai dengan sifat jenis padi bibit unggul.
Nah dari sini, dapat diamati bagaimana RH II tidak menguntungkan, malah merugikan. harga pupuk kimia buatan yang mahal akan mempersulit petani, sedangkan disisi lain para petani sangat membutuhkannya untuk proses tanam.

Perlu penelitian lebih lanjut untuk RH II dengan memperhatikan tuntutan penurunan penggunaan bahan-bahan kimia, tuntutan peningkatan kesehatan SDM, tuntutan kelestarian lingkungan hidup, serta berkembangnya pemikiran konservasi pangan, dan bukan semata-mata peningkatan hasil padi.

5. Mengapa pertanian organik menjadi penting, berikan penjelasan ! 

Karena Sistem pertanian ini akan sangat menguntungkan petani dalam berbagai hal, antara lain: 
  1. Petani mampu menyediakan berbagai jenis pangan, bukan hanya padi.
  2. Terpeliharanya unsur hara tanah
  3. Petani mampu memproduksi sendiri jenis obat pemberantas serangga.
  4. Petani mampu menyediakan makanan sehat, bebas kimia.
6. Selain sistem pertanian organik terdapat dua sistem lainnya yang merupakan sistem pertanian berkelanjutan, coba beri uraian ! 

a.  Sistem pertanian terpadu konvensional misalnya tumpang sari antara peternakan ayam dan balong ikan (longyam).

Prosesnya adalah dimana kotoran ayam yang terbuang dimanfaatkan sebagai pakan ikan atau tumpang sari antara tanaman palawijaya dan peternakan,  selanjutnyasisa-sisa tanaman digunakan sebagai pakan ternak kambing atau sapi dan kotoran ternak digunakan sebagai pupuk kandang bagi pertanaman berikutnya. 

Praktek-praktek pertanian terpadu konvesional ini belum tentu merupakan siklus yang berkelanjutan, karena hanya mengandalkan proses dekomposisi biomassa alamiah yang berlangsung sangat lambat. Oleh karena itu, diperlukan sentuhan teknologi yang mampu mempercepat proses pembusukan dan penguraian bahan-bahan organik menjadi unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman atau hewan. 

b. Sistem pertanian masukan luar rendah

Dalam hal ini pemanfaatan input luar dilakukan hanya bila diperlukan untuk melengkapi unsur-unsur yang kurang dalam agroekosistem dan meningkatkan sumberdaya biologi, fisik dan manusia. Dalam pemanfaatan input luar, perhatian utama diberikan pada mekanisme daur ulang dan minimilisasi kerusakan lingkungan.

7. Para pemimpin di Indonesia mulai menyadari akan posisi strategis sektor pertanian yang selama ini dipinggirkan, coba berikan opini anda sehubungan dengan studi kasus “Revitalisasi Pertanian Tidak Perlu Ke Negeri Cina“ ! 

Sebagai generasi penerus Bangsa Indonesia, kita harus bersikap skeptis terhadap penggunaan teknologi dalam budidaya pertanian–termasuk penerapan teknologi biologi seperti penggunaan bibit hibrida—melainkan untuk memberikan gambaran dan mencoba melemparkan satu wacana bagi revitalisasi pertanian yang tidak hanya berorientasi pada peningkatan hasil panen. Saya ingin mengajak berbagai pihak untuk turut memperhatikan faktor-faktor ‘lain’ yang terkait dengan mata rantai budi daya dan konsumsi tanaman padi seperti kesejahteraan petani, perbaikan kualitas padi, dan yang paling penting adalah penguatan peran petani sebagai pelaku utama kegiatan pertanian.

Tugas BAB 04 - Materi Pemanasan Global

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pemanasan global dan efek rumah kaca menurut Soemarwoto (Prof. Dr. Ir. Oto Soemarwoto) ! 

Yaitu pemanasan global ialah naiknya suhu permukaan bumi karena naiknya intensitas efek rumah kaca (ERK).

2. Berikan penjelasan mengenai jenis kegiatan yang memberikan sumbangan terhadap pemanasan global !

Penyumbang pemanasan global dari yang terbesar adalah

· Produksi dan konsumsi energi,

· kenaikan CO2, disebabkan oleh penebangan hutan dan pembakaran biomassanya serta konversi hutan menjadi tataguna lahan air-hutan .

· Pertanian, pembukaan lahan hutan biasanya juga dilakukan untuk menambah lahan pertanian.

· Penebangan hutan dan perubahan tataguna lahan yang dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, yaitu tanpa melakukan tebang tanam / tebang Pilih sehingga hutan menjadi gundul.

· Industri, yaitu dari hasil buangan kegiatan ini / limbah, yang terkadang langsung dibuang ke sungai tanpa memperhatikan apakah masih mengandung bahan berbahaya atau tidak,

3. Jelaskan hubungan antara konversi hutan dengan pemanasan global !

Kegiatan konversi hutan menimbulkan emisi karbon, sehingga karbon yang tersimpan dalam biomassa hutan terlepas ke dalam atmosfer dan kemampuan bumi untuk menyerap CO2 dari udara melalui fotosintesis hutan berkurang.

4. Jelaskan pengaruh pemanasan global terhadap sector pertanian !

Hal ini terlihat jelas dampaknya, karena pemanasan global menjadikan suhu dibumi meningkat, tentu saja akan merugikan para petani karna, seperti di Indonesia musim kemarau lebih panjang dari pada musim hujan, dan terus menerus sampai pada akhirnya mengakibatkan perubahan iklim yang tak menentu di bumi.

5. Berikan penjelasan mengenai dampak pemanasan global bagi aktivitas social !

Aktifitas sosial seperti mengadakan penyuluhan ke tempat-tempat yang jauh dipedalaman, pasti membutuhkan kondisi alam yang juga mendukung. Agar kegiatan tersebut dapat berjalan dengan baik dan informasinya tersampaikan dengan baik. Perubahan iklim / cuaca ekstrim akibat pemanasan global pasti akan mengganggu akses penyampaian informasi.

6. Bagaimana dampak kenaikan muka air laut ?

(a) meningkatnya frekuensi dan intensitas banjir,

(b) perubahan arus laut dan meluasnya kerusakan mangrove,

(c) meluasnya intrusi air laut,

(d) ancaman terhadap kegiatan sosial-ekonomi masyarakat pesisir, dan

(e) berkurangnya luas daratan atau hilangnya pulau-pulau kecil

7. Sebutkan beberapa alternatif untuk mengantisipasi dampak kenaikan muka air laut !

· Relokasi ; alternatif ini dikembangkan apabila dampak ekonomi dan lingkungan akibat kenaikan muka air laut dan banjir sangat besar sehingga kawasan budidaya perlu dialihkan lebih menjauh dari garis pantai. Dalam kondisi ekstrim, bahkan, perlu dipertimbangkan untuk menghindari sama sekali kawasan-kawasan yang memiliki kerentanan sangat tinggi.

· Akomodasi ; alternatif ini bersifat penyesuaian terhadap perubahan alam atau resiko dampak yang mungkin terjadi seperti reklamasi, peninggian bangunan atau perubahan agriculture menjadi budidaya air payau (aquaculture) ; area-area yang tergenangi tidak terhindarkan, namun diharapkan tidak menimbulkan ancaman yang serius bagi keselamatan jiwa, asset dan aktivitas sosial-ekonomi serta lingkungan sekitar.

· Proteksi ; alternatif ini memiliki dua kemungkinan, yakni yang bersifat hard structure seperti pembangunan penahan gelombang (breakwater) atau tanggul banjir (seawalls) dan yang bersifat soft structure seperti revegetasi mangrove atau penimbunan pasir (beach nourishment). Walaupun cenderung defensif terhadap perubahan alam, alternatif ini perlu dilakukan secara hati-hati dengan tetap mempertimbangkan proses alam yang terjadi sesuai dengan prinsip “working with nature”.

8. Cermati studi kasus dengan judul “Dampak Pemanasan Global Tak Bisa Diperbaiki” (Kasus 1), tuliskan komentar anda !

Menurut saya, karna studi tersebut berdasarkan penelitian oleh ilmuan dari berbagai negara maka, makna kata ’tidak bisa diperbaiki’ mungkin saja terjadi. Semua tergantung manusia karna diawal sudah dijelaskan bahwa penyebab utamanya adalah prinsip manusia. Saya optimis keadaan bumi seperti ini dapat dikurangi dengan komitmen untuk hidup bersih dan senantiasa menjaga lingkungan. 
Dengan begitu dampak kekurangan air, kelaparan, banjir dan kerusakan pada permukiman akan dapat diminimalkan.

9. Simak studi kasus dengan judul “Apa yang harus dilakukan oleh Indonesia untuk beradaptasi dengan dampak ekstrim pemanasan global ?” (Kasus 2), berikan pendapat saudara ! 

Perubahahan iklim yang terjadi saat ini, bukan hanya di Indonesia tapi juga di Negara lain, menimulkan dampak yang sangan signifikan terhadap dunia industri terutama pertanian. Seperti kita ketahui terganggunya industri pertanian,maka akan terganggu pula ketersediaan bahan pangan untuk manusia.

Masalah ini tetap harus dihadapi, salah satu jalan keluarnya adalah dengan melakukan adaptasi mengenai waktu tanam, jenis tanaman serta teknikpengolahan yang adaptif terhadap perubahan cuaca.

Sabtu, 06 Juli 2013

Kondisi Hutan Mangrove di Indramayu By Faturrachman

Hutan mangrove atau yang sering kita sebut sebagai hutan bakau merupakan sebuah tanaman yang berada di rawa-rawa berair payau dan biasana berada di bibir garis pantai

Di daerah indramayu banyak terdapat hutan bakau karena letaknya yang berbatasan dengan pantai menjadikan daerah ini sangat membutuhkan adanya hutan mangrove. Akan tetapi, kondisi saat ini sangat memprihatinkan, banyak pantai yang rusak akibat oleh abrasi. Sekitar 18.000 hektare hutan pantai dalam kondisi kritis.

Salah satu penyebab kerusakan hutan mangrove adalah karena reklamasi hutan mangrove menjadi usaha pertambakan dan kawasan pemukiman bagi penduduk sekitar. Dampaknya ini dapat terlihat saat air laut sedang pasang. Banjir Rob sering menerjang kawasan tersebut yang sebagian besar merupakan pemukiman bagi nelayan dan area pertambakan. Banjir juga menimbulkan kerugian materi karena merusak harta benda masyarakat. Ini terjadi karena peranan hutan mangrove sebagai penahan air laut menjadi tidak maksimal sebagai akibat dari kerusakan hutan mangrove tersebut.

Sebenarnya ada banyak manfaat dari hutan mangrove, tidak hanya sebagai penahan air laut saja. Beberapa fungsi hutan mangrove sendiri yaitu untuk menjaga kestabilan garis pantai agar tidak terjadi abrasi oleh air laut


By Fatur

Sampah salah satu penyebab banjir di Jakarta By Dani


Beberapa hal yang menyebabkan banjir di Jakarta yaitu tata ruang yang kurang baik daerah resapan air yang kurang dan lalainya pemerintah kita terlambat dalam menangani kasus banjir, Mereka tidak memikirkan dari jauh hari sebelum bencana banjir ini datang, Selain itu kurangnya rasa tanggung jawab kita juga sebagai masyarakat yang baik malah kita ikut mendukung bencana banjir ini melanda jakarta , seperti membuang sampah sembarangan, membuat pemukiman dipinggiran aliran sungai yang menyebabkan dangkalnya permukaan air sungai serta banyak jalan-jalan yang di betoh sehingga mengganggu meresapnya air kedalam tanah.

untuk itu perlunya penanganan yang terpadu dari berbagai instansi pemerintah terkait memikirkan jalan keluarnya untuk mencegah agar banjir dijakarta tidak terjadi lagi, sehingga masyarakat kitapun tidak taruma rumahnya akan tenggelam setiap kali hujan besar melanda ibukota, langkah yang harus dilakukan adalah seperti penyuluhan terhadap masyarakat ibu kota tentang mencintai lingkungan sekitarseperti tidak membuang sampah sembarangan, memafaatkan limbah sampah menjadi kompos tanaman dan sampah diubah menjadi barang yang bermanfaat yang kemungkinan bisa bernilai jual.

By Dani

Tolong Rawat Pantai Pangandaran! By Welly

Pangandaran merupakan sebuah kabupaten di provinsi Jawa Barat yang di jadikan objek wisata andalan karena memiliki pantai yang sangat terkenal karena keindahan panoramanya dan hamparan pasir putihnya.

Di Pantai pangandaran, kita dapat melihat terbit dan tenggelamnya matahari dari Pantai Timur dan Pantai Barat pada hari yang sama

Event –event juga sering di adakan di pangandaran seperti hajat laut ,yaitu upacara yang di lakukan nelayan setempat sebagai perwujudan rasa terima kasih terhadap kemurahan Tuhan YME

Namun sayangnya keindahan Pantai Pangandaran tidak di barengi dengan peningkatan sarana dan prasarana untuk sampai ke lokasi tersebut dan kerusakan terumbu karang yang pada umumnya di sebabkan oleh beberapa factor,di antaranya yaitu :

  • Aktivitas rekreasi pantai
  • Pengendapan lumpur
  • Pembuangan sampah di laut
  • Masuknya nutrisi yang melibihi ambang batas
  • Penangkapan ikan yang berlebih ,khususnya ikan pemakan algae.sehingga mengakibatkan meningkatnya pertumbuhan algae dan akan menutupi terumbu karang
  • Kegiatan penyelaman yang merusak
  • Penambatan kapal dengan system jangkar
  • Endapan pecahan karang di dalam sedimen.

By Welly

Pendidikan Lingkungan Hidup : Bukan untuk Pembebanan Baru bagi Siswa

Pada tanggal 5 Juli 2005, Menteri Lingkungan Hidup dan Menteri Pendidikan Nasional mengeluarkan SK bersama nomor: Kep No 07/MenLH/06/2005 No 05/VI/KB/2005 untuk pembinaan dan pengembangan pendidikan lingkungan hidup. Di dalam keputusan bersama ini, sangat ditekankan bahwa pendidikan lingkungan hidup dilakukan secara integrasi dengan mata ajaran yang telah ada. 

Pendidikan lingkungan hidup haruslah:
  1. Mempertimbangkan lingkungan sebagai suatu totalitas — alami dan buatan, bersifat teknologi dan sosial (ekonomi, politik, kultural, historis, moral, estetika);
  2. Merupakan suatu proses yang berjalan secara terus menerus dan sepanjang hidup, dimulai pada jaman pra sekolah, dan berlanjut ke tahap pendidikan formal maupun non formal;
  3. Mempunyai pendekatan yang sifatnya interdisipliner, dengan menarik/mengambil isi atau ciri spesifik dari masing-masing disiplin ilmu sehingga memungkinkan suatu pendekatan yang holistik dan perspektif yang seimbang.
  4. Meneliti (examine) issue lingkungan yang utama dari sudut pandang lokal, nasional, regional dan internasional, sehingga siswa dapat menerima insight mengenai kondisi lingkungan di wilayah geografis yang lain;
  5. Memberi tekanan pada situasi lingkungan saat ini dan situasi lingkungan yang potensial, dengan memasukkan pertimbangan perspektif historisnya;
  6. Mempromosikan nilai dan pentingnya kerjasama lokal, nasional dan internasional untuk mencegah dan memecahkan masalah-masalah lingkungan;
  7. Secara eksplisit mempertimbangkan/memperhitungkan aspek lingkungan dalam rencana pembangunan dan pertumbuhan;
  8. Memampukan peserta didik untuk mempunyai peran dalam merencanakan pengalaman belajar mereka, dan memberi kesempatan pada mereka untuk membuat keputusan dan menerima konsekuensi dari keputusan tersebut;
  9. Menghubungkan (relate) kepekaan kepada lingkungan, pengetahuan, ketrampilan untuk memecahkan masalah dan klarifikasi nilai pada setiap tahap umur, tetapi bagi umur muda (tahun-tahun pertama) diberikan tekanan yang khusus terhadap kepekaan lingkungan terhadap lingkungan tempat mereka hidup;
  10. Membantu peserta didik untuk menemukan (discover), gejala-gejala dan penyebab dari masalah lingkungan;
  11. Memberi tekanan mengenai kompleksitas masalah lingkungan, sehingga diperlukan kemampuan untuk berfikir secara kritis dengan ketrampilan untuk memecahkan masalah.
  12. Memanfaatkan beraneka ragam situasi pembelajaran (learning environment) dan berbagai pendekatan dalam pembelajaran mengenai dan dari lingkungan dengan tekanan yang kuat pada kegiatan-kegiatan yang sifatnya praktis dan memberikan pengalaman secara langsung (first - hand experience). 
By Leo dan Diana 




Area - Area Kunci Pembangunan Berkelanjutan

Dalam Konferensi Tingkat Tinggi Johannesburg sebagai tiga pilar pembangunan berkelanjutan, memberi bentuk dan isi pada pembelajaran yang berkelanjutan:


  • Masyarakat: pemahaman akan lembaga-lembaga sosial dan peran mereka dalam perubahan dan pembangunan, begitu juga dengan sistem yang demokratis dan partisipatoris yang memberi kesempatan pada kebebasan berpendapat, pemilihan pemerintahan, pembuatan konsensus dan resolusi perbedaan.
  • Lingkungan: kesadaran akan kekayaan dan kerapuhan dari lingkungan fisik dan kerusakan yang terjadi padanya dari aktivitas dan keputusan umat manusia, dengan komitmen untuk memasukkan unsur kepedulian lingkungan dalam pengembangan kebijakan sosial dan ekonomi.
  • Ekonomi: suatu kepekaan atas batas-batas dan kekuatan dari pertumbuhan ekonomi dan pengaruhnya yang kuat pada masyarakat dan lingkungan, dengan komitmen untuk membebani tingkat konsumsi perseorangan dan masyarakat dengan perhatian untuk lingkungan dan untuk keadilan sosial.

By Anggit & Ardhi

Pendidikan Lingakungan

Sebagai manusia kita mencari perubahan yang baik bagi diri kita sendiri, anak-anak dan cucu-cucu kita; kita harus melakukannya dengan cara yang bertanggung jawab pada hak semua orang untuk melakukan hal yang sama. Untuk melakukannya ini kita harus terus-menerus belajar– tentang diri kita sendiri, kekuatan kita, keterbatasan kita, hubungan-hubungan kita, masyarakat kita, lingkungan kita, dunia kita.

Pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan adalah suatu ikhtiar yang luas, berlangsung seumur hidup, dan menantang individu, lembaga dan masyarakat untuk memandang hari esok sebagai hari milik kita semua, atau ini tidak akan menjadi milik siapapun. 

Konferensi PBB pada Lingkungan dan Pembangunan pada tahun 1992, Pertemuan ini berfokus pada proses orientasi dan re-orientasi pendidikan dalam rangka membantu perkembangan nilai-nilai dan tingkah laku yang bertanggung jawab bagi lingkungan, juga untuk menggambarkan jalan dan cara melakukannya.

Pertemuan Tingkat Tinggi Johannesburg pada tahun 2002 , visi pertemuan ini yaitu upaya meraih keadilan sosial dan memerangi kemiskinan sebagai prinsip-prinsip kunci dari pembangunan yang berkelanjutan: “memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengesampingkan kemampuan generasi masa depan untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri”. 

Deklarasi Universal Hak-hak Asasi Manusia (Universal Declaration of Human Rights) dan Deklarasi Dunia tentang Pendidikan untuk Semua (World Education on Education for All), Forum Pendidikan Dunia (World Education Forum) telah mengakui bahwa pendidikan adalah hak asasi manusia yang mendasar dan ini adalah kunci bagi pembangunan berkelanjutan, perdamaian dan stabilitas, pertumbuhan sosial ekonomi, dan pembangunan bangsa.

By Rahman & Soraya

PENDIDIKAN UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN : MEMPROMOSIKAN NILAI-NILAI

Pendidikan adalah kesempatan terbaik kita untuk mengenalkan dan mengakarkan nilai dan perilaku yang dikandung pembangunan berkelanjutan.

Peran pendidikan : 

  1. memberi inspirasi
  2. menumbuhkembangkan tata nilai
  3. membangun pikiran jangka panjang

Nilai-nilai mendasar yang akan dipromosikan oleh pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan setidaknya disebutkan berikut ini:
  • Penghargaan atas martabat dan hak asasi manusia untuk semua orang di seluruh dunia dan komitmen pada keadilan sosial dan ekonomi bagi semua;
  • Penghargaan atas hak asasi manusia dari generasi masa depan dan komitmen pada pertanggungjawaban antar generasi;
  • Penghargaan dan kepedulian bagi komunitas kehidupan yang lebih luas dengan semua keragamannya yang melibatkan perlindungan dan pemulihan pada ekosistem Bumi;
  • Penghargaan atas keragaman budaya dan komitmen untuk membangun secara lokal dan global sebuah budaya toleransi, nirkekerasan dan perdamaian.

By Fatrur & Aini

Pengertian dan Kegunaan AMDAL

AMDAL adalah kajian mengenai dampak besar dan penting untuk pengambilan keputusan suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan (Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan).

hal yang dikaji dalam AMDAL adalah aspek fisika / kimia, ekologi, sosial ekonomi, sosial nudaya dan kesehatan.

Peraturan pemerintah menegaskan bahwa AMDAL adalah salah satu syarat perijinan, dimana para pengambil keputusan wajib mempertimbangkan hasil studi AMDAL sebelum memberikan ijin usaha/kegiatan.


Dokumen AMDAL terdiri dari :
  • Dokumen Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL)
  • Dokumen Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)
  • Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)
  • Dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) 
Kegunaan AMDAL :
  • Bahan bagi perencanaan pembangunan wilayah
  • Membantu proses pengambilan keputusan tentang kelayakan lingkungan hidup dari rencana usaha dan/atau kegiatan
  • Memberi masukan untuk penyusunan disain rinci teknis dari rencana usaha dan/atau kegiatan
  • Memberi masukan untuk penyusunan rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup
  • Memberi informasi bagi masyarakat atas dampak yang ditimbulkan dari suatu rencana usaha dan atau kegiatan

By Welly & Syidad

Jumat, 05 Juli 2013

Revitalisasi Pasar Parung, Bogor terkatung-katung



Proyek Pembangunan Pasar Parung, Bogor senilai Rp 46 Miliar menuai permasalahan. Pembangunannya pun menjadi terkatung-katung, sehingga merugikan beberapa pihak, terutama para pedagang yang biasa berdagang di pasar tersebut.

Revitalisasi Pasar Bulu, Semarang bermasalah dalam pengurusan AMDAL



Revitalisasi Pasar Bulu, Semarang menuai permasalahan. Proyek ini dinilai telah merusak cagar budaya Kota Semarang, dimana Pasar Bulu adalah bangunan cagar budaya dan juga bermasalah dalam pengurusan dokumen AMDAL. Yang menyalahi aturan dan berakibat fatal.